WARNA
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.
Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.
Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.
Warna juga dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera pengelihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.
Secara ilmiah pengertian warna merupakan gelombang elektromagnetik yang menuju ke mata kita dan kemudian diterjemahkan oleh otak sebagai warna.
Warna dikelompokan menjadi :
a. Warna primer (warna pokok/dasar), ialah warna dasar yang belum dicampur oleh unsur warna lain. Jenis warna primer antara lain; merah (magenta red), kuning (yellow) dan biru (cyan blue).
b. Warna sekunder (warna kedua), ialah hasil campuran antara warna primer yang satu dengan yang lainnya. Jenis warna sekunder adalah; hijau hasil campuran warna biru dengan kuning, jingga hasil campuran warna merah dengan kuning, dan ungu hasil campuran warna merah dengan biru.
c. Warna tersier ialah campuran dari salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Jenis warnanya antara lain; warna coklat campuran warna ungu dengan merah, ungu kebiruan campuran warna ungu dengan biru, hijau kebiruan campuran warna hijau dengan biru, dan seterusnya.
Ada beberapa istilah dalam teori warna antara lain
a. Warna netral yakni warna putih dan warna hitam, digunakan untuk memudakan warna atau membuat warna lebih terang dan menuakan warna atau membuat warna lebih gelap.
b. Hue ialah macam-macam warna dalam satu jenis warna. Misalnya: merah darah, merah hati, merah jambu, merah terang, merah rose dan merah jingga.
c. Value (gelap terang) ialah tingkat gelap ataupun terangnya warna. Warna paling terang ialah putih dan warna paling gelap ialah hitam. Semakin terang warnanya semakin tinggi valuenya.
d. Intensity (intensitas warna) atau kualitas warna adalah tingkat kecerahan dan kemuraman suatu warna. Warna cerah ialah warna yang cerah bersinar (spot light) dan warna muram ialah warna kusam atau tidak bersinar.
e. Contrast (kontras) ialah perbedaan dua jenis warna atau lebih yang masing-masing warna sangat berbeda hue nya.
f. Complement (komplementer) ialah dua jenis warna yang saling berhadapan dalam lingkaran warna. Seperti merah dengan hijau, biru dengan jingga dan kuning dengan ungu.
g. Monocrome (monokrom) ialah warna yang memiliki kesamaan hue atau warna sejenis (sekeluarga). Warna yang mempunyai kesamaan hue misalnya keluarga merah yang terdiri dari merah hitam, merah coklat, merah muda, dan merah jambu.
h. Monotone (monoton) ialah warna yang mempunyai nuansa yang sama (senada), misalnya warna-warna gelap. Warna-warna gelap antara lain coklat, hijau tua dan biru tua.
i. Analog (bertetangga atau berdekatan) ialah warna yang tidak kontras, tidak komplementer. Contoh: warna biru berdekatan dengan merah atau ungu atau merah keunguan.
Cara Mata Kita Melihat Warna
Mata normal dapat merefleksikan benda dengan baik dari bentuk hingga warnanya sehingga kita dapat melihat benda seperti aslinya. Hal tersebut terkait dengan fotoreseptor pada mata. Sel-sel fotoreseptor di dalam mata terdiri atas dua jenis, yaitu sel-sel batang dan sel-sel kerucut. Pada manusia, terdapat sekitar 7 juta sel kerucut dan kurang lebih 125 juta sel batang untuk setiap mata. Sel-sel batang merupakan sel-sel yang sangat peka terhadap cahaya dengan intensitas rendah. Sel-sel batang berperan dalam proses penglihatan di malam hari atau tempat-tempat gelap untuk menghasilkan ketajaman pengelihatan yang rendah. Sayangnya, sel-sel batang tidak mampu mendeteksi warna. Sel-sel ini tersebar di seluruh retina, kecuali di fovea.
Di dalam sel-sel batang terdapat pigmen fotosensitif rodopsin (warna merah muda atau ungu). Rodopsin hanya 1 jenis, sehingga hanya ada 1 jenis sel batang. Jika rodopsin terpapar atau menyerap cahaya, rodopsin akan terurai menjadi opsin dan retinal. Sebaliknya, jika tidak ada cahaya atau gelap, rodopsin akan terbentuk kembali. Perlu diketahui bahwa penguraian rodopsin menjadi opsin dan retinal jauh lebih cepat ketimbang pembentukannya kembali.
Pada saat rodopsin “menghilang”, sel-sel kerucutlah yang digunakan untuk proses melihat. Dalam keadaan gelap total, butuh sekitar 30 menit untuk membentuk kembali rodopsin sehingga kita dapat melihat. Itulah sebabnya kita tidak dapat langsung melihat dengan jelas ketika beralih dari tempat terang ke tempat yang sangat gelap. Berbeda dengan sel-sel batang, sel-sel kerucut peka terhadap intensitas cahaya yang tinggi dan perbedaan panjang gelombang sehingga berperan dalam proses penglihatan di siang hari atau di tempat-tempat terang. Sel-sel kerucut menghasilka penglihatan dengan ketajaman yang tinggi. Sel kerucut hanya terdapat di fovea. Di dalam sel-sel kerucut terdapat pigmen fotosensitif iodopsin.
Berdasarkan bentuknya, iodopsin dibagi 3. Masing-masing peka terhadap panjang gelombang cahaya yang berbeda. Ketiga jenis iodopsin tersebut peka terhadap warna merah, biru dan hijau. Karena itu maka sel-sel kerucut mampu mendeteksi warna. Berdasarkan iodopsin yang dikandungnya, sel-sel kerucut terbagi atas tiga jenis, yaitu sel kerucut biru, sel kerucut hijau, dan sel kerucut merah. Nama-nama tersebut berdasarkan warna cahaya yang diserap oleh sel-sel kerucut. Jika ketiga sel kerucut tersebut mendapatkan stimulasi yang sama, maka kita akan melihat warna putih.
Cahaya yang dipantulkan oleh benda yang kita lihat masuk ke mata melalui kornea dan mengalami pembiasan. Dari kornea, cahaya yang dipantulkan oleh benda akan diteruskan ke retina. Pada mata kita terdapat 2 jenis otot mata yang melingkari retina, yaitu otot silinder dan otot radikal. Otot silinder berfungsi untuk menekan retina dan menjadikannya lebih tebal. Otot radikal berfungsi untuk menarik retina agar menjadi tipis.
Ketika kita melihat objek yang berdekatan, otot silinder akan menekan dan otot radikal akan mengembang. Ini menjadikan retina lebih tebal dan lebih dekat dengan penerima. Ketika kita melihat objek yang berjauhan, otot radikal akan mengembang, sehingga retina lebih tipis dan menjauhi dari penerima. Menebal dan menipisnya retina ini menjadikan objek yang kita lihat dapat difokuskan dan jatuh tepat di pada bintik kuning.
Pada mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh tepat pada bintik kuning. Namun pada mata minus, maka bayang-bayang akan jatuh sebelum bintik kuning, dan pada mata plus bayang-bayang akan jatuh setelah bintik kuning.
5. Representasi Warna Dalam Komputer
Dalam grafik komputer ada 4 jenis warna, yaitu :
a. RGB (Red, Green, Blue)
RGB singkatan dari Red - Blue - Green adalah model warna pencahayaan (additive color mode) dipakai untuk "input devices" seperti scanner maupun "output devices" seperti display monitor, warna-warna primernya (Red, Blue, Green) tergantung pada teknologi alat yang dipakai seperti CCD atau PMT pada scanner atau digital camera, CRT atau LCD pada display monitor.
Model warna ini adalah yang paling dikenal, dan yang paling sering digunakan setiap hari. Ini mendefinisikan ruang warna dalam hal tiga komponen:
• Red, yang berkisar dari 0-255
• Green, yang berkisar dari 0-255
• Blue, yang berkisar antara 0-255
Model warna RGB adalah aditif. Dengan kata lain, Red, Green dan nilai Blue (dikenal sebagai tiga warna utama) digabungkan untuk mereproduksi warna lain. Misalnya, warna "Merah" dapat direpresentasikan sebagai [R = 255, G = 0, B = 0], "Violet" sebagai [R = 238, G = 130, B = 238] dan lain-lain. (GAMBAR)
b. CMYK (Cyan Magenta Yellow blacK)
CMYK singkatan dari Cyan-Magenta-Yellow-blacK sering disebut sebagai warna proses atau empat warna. CMYK adalah sebuah model warna berbasis pengurangan sebagian gelombang cahaya (substractive color model) dan yang umum dipergunakan dalam pencetakan berwarna. Jadi untuk mereproduksi gambar sehingga dapat dicapai hasil yang (relative) sempurna dibutuhkan sedikitnya 4 Tinta yaitu: Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Keempat tinta tersebut disebut Tinta / Warna Proses. Tinta Proses adalah tinta yang dipergunakan untuk mereproduksi warna dengan proses teknik cetak tertentu, seperti offset lithography, rotogravure, letterpress atau sablon. Berbeda dengan Tinta yang hanya digunakan satu lapisan (single layer), karena tinta yang digunakan dapat ditumpuk-tumpuk, maka sifat tinta proses harus memenuhi standard tertentu, seperti spesifikasi warna (dalam model warna CIELab) dan nilai Opacity/Transparency.
Ruang warna CMYK , juga dikenal sebagai CMJN , adalah singkatan dari:
· Cyan : Berkisar dari 0 hingga 100% di sebagian besar aplikasi.
· Magenta : Berkisar dari 0 hingga 100% di sebagian besar aplikasi.
· Yellow : Berkisar dari 0 hingga 100% di sebagian besar aplikasi.
· blacK : Berkisar dari 0 hingga 100% di sebagian besar aplikasi.
Ini adalah model warna subtraktif yang digunakan dalam pencetakan warna. CMYK bekerja pada ilusi optik yang didasarkan pada penyerapan cahaya. Prinsipnya adalah melapiskan tiga gambar; satu untuk cyan, satu untuk magenta dan satu lagi untuk kuning; yang akan mereproduksi warna.
c. RGBCMYK (Red Green Blue Cyan Magenta Yellow blacK)
RGB merupakan warna-warna primer yang digunakan pada monitor. Jadi RGB lebih digunakan untuk desain yang nantinya ditampilkan ke media layar monitor. Jika warna RGB di campur semua, akan menghasilkan warna putih.
CMYK merupakan warna-warna primer yang paling banyak digunakan pada printer. CMYK lebih digunakan untuk desain yang nantinya ditampilkan ke media cetak. Jika warna CMY di campur semua, akan menghasilkan warna hitam.
CMYK menderita kekurangan warna yang menyebabkan lubang pada spektrum warna yang dapat direproduksi. Itulah sebabnya sering ada perbedaan ketika seseorang mengonversi warna antara CMYK ke RGB .
Contoh perbedaan RGB dan CMYK:
d. HSB ( Hue Saturation Brightness)
Model warna HSB (Hue Saturation Brightness) mendefinisikan ruang warna dalam hal tiga komponen penyusun:
· Hue: jenis warna (seperti merah, biru, atau kuning) : Mulai dari 0 hingga 360 ° di sebagian besar aplikasi. (masing-masing nilai sesuai dengan satu warna: 0 berwarna merah, 45 adalah warna oranye dan 55 adalah warna kuning).
· Saturation: intensitas warna. Berkisar dari 0 hingga 100% (0 berarti tidak berwarna, yaitu warna abu-abu antara hitam dan putih; 100 berarti warna intens). Juga kadang-kadang disebut "kemurnian" oleh analogi dengan kemurnian eksitasi kuantitas kolorimetri .
· Brightness (atau Value): kecerahan warna. Berkisar dari 0 hingga 100% (0 selalu hitam; tergantung pada saturasi, 100 mungkin berwarna putih atau lebih atau kurang warna jenuh).
Representasi grafis umumnya adalah gambar berikut:
Model HSB juga dikenal sebagai model HSV ( H ue, S aturation, V alue). Model HSV diciptakan pada tahun 1978 oleh Alvy Ray Smith . Ini adalah transformasi nonlinier dari ruang warna RGB. Dengan kata lain, warna tidak didefinisikan sebagai kombinasi sederhana (penambahan / pengurangan) warna primer tetapi sebagai transformasi matematis.
e. HLS (Hue Saturation Value-Brightness)
HLS adalah suatu model warna yang diperoleh dari color space RGB dan device dependent color space. Di dalam HLS, ketiga karakteristik pokok dari warna adalah:
· Hue: Adalah warna yang dipantulkan dari atau memancarkan melalui suatu obyek. Itu diukur sebagai lokasi pada standard color wheel, yang dinyatakan dalam tingkat antara 00 dan 3600 seperti merah, biru, atau kuning). Mulai dari 0 hingga 360 ° di sebagian besar aplikasi. (masing-masing nilai sesuai dengan satu warna: 0 berwarna merah, 45 adalah warna oranye dan 55 adalah warna kuning).
· Lightness: Adalah tingkat keterangan relatif atau kegelapan dari warna. Pada umumnya diukur dalam presentase dari 0% (hitam) ke 100% (putih). tergantung pada saturasi, 100 mungkin berwarna putih atau lebih atau kurang warna jenuh).
· Saturation: Kadang – kadang disebut chroma, adalah kemurnian atau kekuatan dari warna. Berkisar dari 0 hingga 100% (0 berarti tidak berwarna, yaitu warna abu-abu antara hitam dan putih; 100 berarti warna intens). Saturation menghadirkan jumlah kelabu sebanding dengan Hue, mengukur persentase dari 0% (Hitam) Kelabu sampai 100%( warna yang dipenuhi ). Pada standar color wheel,saturation meningkatkan dari pusat ke tepi. Penamaan model warna HLS bisa juga disebut model warna HSB (Hue –Saturation – Brightness).
Sumber terkait
Slide Grafika Komputer Semester 3 Universitas BSI Bandung
https://lampukecil.com/2014/03/26/bagaimana-kita-bisa-melihat-warna/
https://www.sekolahpendidikan.com/2017/02/pengertian-macam-macam-serta-istilah.html
Slide Grafika Komputer Semester 3 Universitas BSI Bandung
https://lampukecil.com/2014/03/26/bagaimana-kita-bisa-melihat-warna/
https://www.sekolahpendidikan.com/2017/02/pengertian-macam-macam-serta-istilah.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Warna